RSS

Pages

My Cerpen



JKETIKA ROTASI MENYEBABKAN SIANG BERGANTI MALAMJ
            Astaga,suara petir itu benar-benar membuatku harus meninggalkan pekerjaaanku dan bergegas mencari tempat berlindung karena hujan pun mulai turun. Sesaat ketika aku berteduh di dekat emperan tokoh, segelintir aktivitas pegawai kantoran yang baru keluar dari gedung bertingkat, mereka benar-benar membuatku terpaku membisu.
                                                 *********
“Dedek papa pulang” sahut papa sambil melangkah menuju ku yang sedang asyik nonton tv. “
            “Hore akhirnya papa pulang J” jawabku sambil memeluk papa tercinta.
            Tak lama kemudian keluarlah seseorang dari dapur yang tak lain dan tak bukan itu adalah mamaku. Beliau menghampiri aku dan papa yang sedang asyik bercengkrama dan bercanda berdua.
“Eh, papa ternyata uda pulang, kirain mama tadi suara apa yang berisik terdengar sampai ke dapur sana” tanya mama.
“Hehe mama ni pura-pura gak tahu aja kalau papa pulang” balas papa sambil mencium kening mama.
            Setelah asyik mengobrol, kami pun melangkah menuju ruang makan untuk makan malam. Semua telah terhidang dengan sempurna, kami pun makan dengan nikmat. Fiorenza Maribel itulah namaku. Tapi aku lebih suka dipanggil dengan dedek, panggilan sayang dari kedua orang tuaku.  Papa mama selalu memenuhi permintaan yang selalu aku inginkan. Aku bahagia dengan semua ini, semua yang melengkapi kehidupanku.
            Keesokan paginya, “ Dedek bangun,bangun,bangun sayang” sahut mama. Tetapi aku selalu tak menghiraukan panggilan itu, seperti biasa mama memaksaku untuk bangun akhirnya terpaksa aku harus bangun, dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
“ Dek cepat sedikit dong, supirnya uda nunggu dan sarapannya uda mama siapkan di atas meja makan” sahut mama lagi.
“Arrggh, mama ni bikin kesal aja, lagi enak-enak tidur di bangunin, eh sekarang disuruh makan mana aku belum siap” bisikku dalam hati.
            Beberapa menit kemudian, setelah semuanya siap,  aku pun masuk ke mobil dan mulai meninggalkan rumah megah kepunyaanku dan dengan sengaja aku pergi tanpa pamit kepada mama. Tak lama kemudian aku pun sampai disekolah. Di sekolah aku mempunyai geng yang bernama “GEFIXZI”, dengan 4 orang anggota yang selalu tunduk kepadaku. Pekerjaan sekolah baik itu pr, tugas mandiri, ulangan dan lain sebagainya aku sama sekali nggak pernah ambil ribet dan pusing. Selagi aku punya uang banyak merekakan selalu menuruti perintahku.
           Kring,,kring,,kring,, lonceng masuk pun berbunyi. Saatnya aku dan teman-teman untuk masuk ke dalam kelas. Beginilah kelasku yang prioritas isinya anak tomboi,nakal,sok dan lainnya, serta berbagai macam sifat dapat ditemukan disini. Sebelum guru masuk ke kelas, bukan main ribut dan berantakannya kelas ini, layaknya anak yang tak berpendidikan saja. Bagaimanapun itu aku tak peduli dengan apa yang mereka lakukan, “Hidup lo ya hidup lo, hidup gue ya hidup gue”. “Brak”, suara itu terdengar seketika dan membuat kami semua yang ada di dalam kelas merasa kaget dan berhenti melakukan kegiatan masing-masing, ternyata guru paling garang di sekolahku sudah berdiri di depan pintu kelas.
            “Ooow,,oww,, bapak datang OMG “ sahut temanku yang diujung pintu.
“ Kalian semua setiap hari tak pernah berhenti kayak orang di pasar aja, dasar anak-anak   nakal “ sahut bapak kepada kami semua. Pembelajaran dimulai walaupun diawali dengan suasana yang tidak baik.
            “Hore akhirnya pulang” teriakku dalam hati. Pulang sekolah yang selalu aku tunggu, dan kegiatanku selanjutnya adalah “Shopping” dengan teman-temanku. Selagi punya uang apapun semua dapatku miliki. Hura-hura itulah hal yang bisa menghilangkan stresku mengenai hal sekolah yang bikin pusing melulu. Travelling juga menjadi kegemaranku. Maju sana,mundur sini,belanja sana,belanja sini,apapun itu yang penting buat aku happy. Tanpa disadari, ternyata hari sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB, saatnya aku harus pulang ke rumah sebelum mamaku yang cerewet nelpon dan menyuruh pulang.
“Eeeh baru aja dibilang, mama uda nelpon” sahutku dengan kening kerut.
“ Dedek lagi dimana? Uda makan ? cepat pulang sayang mama khawatir kalau terjadi apa-apa L” desis mama khawatir.
“ Iya mama, bentar lagi dedek pulang kok, good bye mama sayang muacch J” jawabku.
                                                ************
            Suatu ketika dihari hari libur, seperti biasa papa dan mama selalu mengajakku untuk mengisi hari weekend kemana aja dengan sepuas hati. Dan tepatnya dihari itu  adalah ultahku yang ke-17 ( Sweet Seventeen ), papa mengabulkan permintaanku dihari yang spesial ini. Tanpa diduga dibalik semua ini papa dan mama telah mempersiapkan kejutan ultahku yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sesuatu yang selalu aku impikan dan bisa memilikinya sendiri yaitu punya mobil dan bisa mengemudi sendiri tanpa pengawal. Mobilnya pun nggak banding kalah dengan mobil mereka yang levelnya dibawahku, keluaran terbaru dan termahal. Makasih papa mama aku sayang kalian yang selalu memenuhi permintaanku dan kejutan yang gak bakal dedek lupain.
“Besok bisa ni dibawak ke sekolah, pamer sama mereka yang kampungan dan dibawah level gue itu” desis ku dalam hati.
            Keesokan paginya, hari pertamaku mengemudi mobil baru dan tanpa pengawal.
 “ Pasti ntar mereka pada ngeliatin gue, secara gitu mobil baru yang gak sebanding dengan mereka”. Beberapa menit kemudian aku sampai disekolah, aku pun memarkirkan mobil baruku dan keluar menginjakkan tanah air sekolah tercinta. Seperti dugaanku, semua mata yang ada disana tertuju kearahku, terpesona dan kagum.“ Iish , katrok amat sih liatnya kayak gitu, gak pernah liat yang beginian ya ? oh iya aku lupa kaliankan anak kampungan yang jarang liat yang beginian, huuuh dasar “ ceplosku depan mereka.
“ Dasar anak sombong, gitu aja pamer” ucap salah seorang anak sekolah dihadapanku.
“ Emang lo siapa sok banget sama gue ? “ balasku.
“Gue emang bukan siapa-siapa di sekolah ini, tapi gue gak seangkuh lo” balasnya kepadaku.
“ Huhh bukan siapa-siapa aja sok kebangetan lohh, penampilan lu kampungan, sudahlah gue malas bahas yang beginian apalagi sama anak kampung kayak lo, udah dekil kumal lagi” jawabku.
            Dan aku pun meninggalkan seseorang yang aneh gak ku kenal dengan perasaan yang masih menjengkel dan mendendam. Tapi biarlah, aku lagi gak mau cari masalah sama siapapun sekarang lupakan saja. Masih banyak hal harus aku pikirkan lagi daripada perilaku orang tak dikenal tadi. Masuk kelas, belajar, main, dan pulang sekolah itulah kerjaanku sebagai anak sekolah seperti biasanya. Hari ini aku langsung pulang ke rumahku dan mengurungkan niatku untuk bermain seperti biasanya, ntah mengapa aku merasa aneh dengan hari ini. Perasaan yang nggak enak membuatku menjadi penasaran dan ingin cepat pulang ke rumah. Aku pun menyetir dengan tidak karuan dan bisa dibilang melaju dengan kecepatan tinggi.
“Tuhan, aku berharap tidak terjadi apa-apa dengan semua ini, perasaan yang tak karuan membuatku risau, apa yang akan terjadi tuhan ??” pintaku .
            Tak lama kemudian, “Akhirnya sampai juga dengan selamat J”ucapku. Tapi mengapa perasaan ini masih gak bisa setenang biasanya, hatiku pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi. Sesampai digarasi mobil, aku segera turun dan melangkahkan kaki menuju rumah melihat keadaan yang terjadi di rumah.


“Mama,,mama,,mama,,ohh mama”
Dengan panggilan itu keluar bibi dan paman yang ada dirumah pada saat itu. “mama mana bibi ? mama mana paman ?” tanyaku pada orang yang ada dirumah.
“Mama pergi menghadiri suatu acara nak” jawab bibi
“ Emang ada acara apa bi ? “ Tanyaku dengan suara lembut tak seperti biasanya
“ Ntahlah nak, bibi kurang tau juga, tadi ibu pergi dengan tergesa-gesa dan hanya bilang pergi menghadiri acara kepada kami yang ada di rumah tanpa ngomong panjang lebar” jawab bibi sambil menatap aku.
            Dengan rasa penasaran yang masih terbayang, segera aku menelpon mama dan papa, tapi tak satupun handphone mereka yang dapat dihubungi, kemudian aku mencoba menelpon ke kantor papa tapi tetap juga tak ada jawaban. Aku pun mencari keberadaan mama sampai aku benar-benar tau apa yang sedang terjadi sebenarnya. Berbagai cara aku lakukan untuk , mencari info tentang kemana mama dan papa pergi. Dari info seorang teman akrab papa dan mama, akhirnya aku tahu apa yang sebenarnya terjadi, suatu keadaan yang benar-benar tak bisa aku terima. Ternyata perusahaan papa bangkrut dan yang lebih menyakitkan lagi orang kepercayaan papa tega menipu dan mengkhianati papa. Mungkin inilah makna  firasat buruk yang selalu menghantui fikiranku selama ini.  Sekarang papa harus menghadiri pengadilan untuk persidangan karena tidak sanggup mengganti rugi semua kerugian yang nilainya milyaran juta rupiah. Semua harta benda dan rumah kami diambil pihak bank dan kami pun jatuh miskin, kecuali sepeda motor buntut kepunyaan papa dulu yang sengaja aku sembunyikan tanpa siapapun yang tahu.
            Sekalipun semua harta benda milik kami habis disita oleh pihak bank, namun itu semua belum cukup untuk mengganti semua kerugian. Akibatnya papa masuk penjara, keadaan ini tak dapat diterima oleh mama, depresi berat mengganggu keaadaan jiwa mamaku. Tanpa pikir panjang mamaku bunuh diri karena tak sangggup menerima apa yang telah terjadi. Aku pun tidak menyangka, apa yang bisa ku lakukan sekarang dengan hidup sendiri tanpa mereka, hingga Suatu ketika, ku ambil sepeda motor di tempat dimana aku menyimpannya. Tanpa mampu mengendalikan keadaanku dan menangis terisak-isak mengenang semua yang terjadi pada keluargaku,  sepeda motor itu aku kendarai dengan kecepatan tinggi. Dan saat ditikungan jalan, tanpa sadar ada mobil besar yang berlawan arah denganku saling bertabrakkan dan akhirnya aku pun mengalami kecelakaan yang fatal, serta aku dibawa ke rumah sakit oleh masyarakat sekitar yang melihatnya. Menurut keterangan dokter, kakiku mengalami luka berat dan harus diamputasi. Dengan penuh keikhlasan aku merelakan ini semua, serta biaya rumah sakit dibayarkan oleh bibiku.

                                                            *************
“Nak,nak,oh nak”
“Hmm iya pak “
“ Sedang melamun apa nak ? “
“  Hehe gak ada pak”

“ Oh iya minuman ini berapa satu nak ?”
“ Kalau yang ini 5000 pak “
“ Bapak beli 1 ya nak dan ini uangnya”
“Ya pak, terima kasih J

“ Kok aku bisa melamun ya ? kataku membatin.
            Ya sudahlah lupakan ini semua, aku harus tabah dengan kejadian yang menimpa keluargaku. Tuhan Maha Tahu Dan Maha Mengasihi, apa yang mau dikata kalau semuanya telah terjadi. Sekarang aku sadar dengan keangkuhan yang dulu pernah aku perbuat dan menghabiskan uang untuk hura-hura semata. Saat ini tujuanku adalah melanjutkan hidup ini dengan penuh semangat dan meraih masa depan yang cemerlang. Dan kini aku tau roda itu pasti berputar sama halnya dengan siang dan malam yang terjadi karena rotasi(perputaran bumi) dan akan aku buktikan pada dunia bahwa aku mampu hidup bahagia sekalipun tanpa kemewahan yang kumiliki seperti dahulu, karena tak selamanya malam itu sebagai penutup suatu cerita .
                                                                                               
By : Uswatun Hasanah

0 komentar:

Posting Komentar